Gerak Cepat Pergantian 40 Anggota DPRD Kota Malang Tersangka KPK
NovaPoker - Wajah baru di DPRD Kota Malang,
Jawa Timur, ditargetkan akan muncul pada Senin, 10 September mendatang.
Mereka adalah anggota baru yang dilantik sebagai pengganti 40
legislator yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pelantikan anggota baru DPRD Kota Malang
itu melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) yang dipercepat.
Pemerintah Kota Malang dan pemerintah provinsi pun membentuk satuan
tugas bersama. Tugasnya, membantu percepatan pergantian anggota dewan
itu.
"Kebijakan percepatan PAW itu sudah disampaikan gubernur. Tugas kami
di sini memastikan itu bisa berjalan baik," kata Wali Kota Malang,
Sutiaji, usai pertemuan dengan pimpinan partai politik di Balai Kota
Malang, Rabu, 5 September 2018, malam.
Sebelum pertemuan malam itu, siang harinya Sutiaji juga menghadiri
pertemuan yang digelar oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dengan
perwakilan seluruh partai politik. Disepakati ada satgas yang melibatkan
tim dari Pemprov Jawa Timur dan Pemkot Malang.
Satgas itu terdiri dari Biro Hukum dan Biro Pemerintahan Pemprov Jawa
Timur bersama Bagian Hukum dan Bagian Pemerintahan Pemkot Malang.
Satgas ini akan membantu seluruh proses PAW untuk memuluskan kehadiran
wajah baru anggota DPRD Kota Malang.
"Kalau butuh surat kelakuan baik ya dibantu cepat oleh polisi, kita
hadirkan BNN bagi yang perlu keterangan bebas narkoba," ujar Sutiaji.
Dengan demikian, target pelantikan 40 anggota baru DPRD Kota Malang
diharapkan bisa terealisasi agar pemerintahan di Kota Malang bisa
kembali melaju dengan pulihnya fungsi legislatif. Apalagi, pada
September ini ada seabrek agenda yang mendesak segera dibahas.
"Ini agar semua agenda pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Jangan sampai ada layanan publik yang terganggu," ujar Sutiaji.
Melansir dari halaman Agen Poker, seluruh partai politik, yakni PDIP, Golkar, Demokrat, Gerindra,
Nasdem, Hanura, PKS, PPP, dan PKB sudah menyiapkan masing–masing
kadernya. Dalam kurun waktu empat hari ini, seluruh partai dituntut
mengebut seluruh berkas agar proses PAW bisa cepat terealisasi.
"Ada dua nama yang sudah kami siapkan dalam proses PAW ini.
Penggantinya ya sesuai daerah pemilihan anggota yang diganti," kata
Ketua Partai Demokrat, Arif Dharmawan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Rian Kartika, mengatakan
berkas dari sembilan kader baru yang akan menggantikan mereka yang
ditahan KPK sudah disiapkan. Nama baru itu sudah mendapat surat
keputusan dari DPP PDI Perjuangan.
"Dari sembilan orang, empat berkas di antaranya sudah kami masukkan
ke sekretariat dewan. Lima lainnya segera menyusul dalam waktu singkat
ini," tutur Made.
Sekretaris DPRD Kota Malang, Bambang Suharijadi, mengatakan sampai
hari ini baru lima nama yang diterimanya untuk diajukan proses PAW,
yakni empat nama dari PDI Perjuangan dan satu dari PAN.
"Ya, baru itu lima nama itu. Untuk proses selanjutnya tinggal menunggu masing–masing partai politik," ujar Bambang.
KPK menahan 41 anggota DPRD Kota Malang atas kasus suap APBD-P 2015
dalam tiga tahap. Mereka ada 1 yang sudah divonis penjara, 18 berstatus
terdakwa dan 22 berstatus tersangka. Arif Wicaksono, ketua DPRD Kota
Malang periode 2014 – 2019 divonis 5 tahun penjara.
Ada 18 anggota dewan lainnya yang sedang didakwa di Pengadilan
Tipikor Surabaya adalah Abdul Hakim (PDI-P), Tri Yudiani (PDI-P),
Suprapto (PDI-P), Sulik Lestyowati (Demokrat), Imam Fauzi (PKB), Bambang
Sumarto (Golkar), Sugiarti (Golkar), Heri Pudji Utami (PPP).
Abd Rochman (PKB), Syaiful Rusdi (PAN), Ya’qud Ananda Gudban
(Hanura), Mohan Katelu (PAN), Sahrawi (PKB), Salamet (Gerindra, Wiwik
Hendri Astuti, Sukarno (Golkar), Hery Subiantoro (Demokrat), Zainuddin
HS (PKB).
Sedangkan 22 nama yang berstatus tersangka adalah Syamsul Fajrih
(PPP), Sugiarto (PKS), Hadi Santoso (PDI-P), Indra Tjahyono (Demokrat),
Harun Prasojo (PAN), M Fadli (Nasdem), Bambang Triyoso (PKS), Een
Ambarsari (Gerindra), Erni Farida (PDI-P), Choirul Amri (PKS).
Teguh Mulyono (PDI-P), Mulyanto (PKB), Arief Hermanto (PDI-P),
Choeroel Anwar (Golkar), Suparno (Gerindra) Afdhal Fauza (Hanura), Soni
Yudiarto (Demokrat), Ribut Haryanto (Golkar), Teguh Puji (Gerindra),
Asia Iriani (PPP), Diana Yanti (PDI-P), dan Imam Gozali (Hanura).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar