Penjelasan Sandiaga Soal Polemik Harga Pohon Imitasi di Trotoar
BintangBola - Polemik mengenai biaya lampu pohon imitasi yang belakangan menarik
perbincangan masyarakat. Bahkan ada yang menyebut anggaran yang
dikeluarkan dalam pengadaan lampu itu senilai Rp2,2 miliar.
Merespon hal itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pun
menjelaskan bahwa lampu yang terbuat dari pelastik dan berwarna-warni
itu merupakan stok lama milik Suku Dinas Perindustrian dan Energi
Jakarta Pusat.
Perlu diklarifikasi itu adalah stok lampu yang dimiliki oleh Sudin
Jakarta Pusat. Jadi tidak ada anggaran yang dikeluarkan untuk itu," kata
Sandiaga di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, (31/5/2018).
"Dan kalau anggaran yang Rp2,2 miliar yang ditanyakan oleh
temen-temen itu untuk lampu-lampu dan beautification yang berkaitan
dengan Asian Games yang baru akan dilelang. Jadi itu klarifikasi yang
kita sampaikan," tambahnya.
Melansir Agen Bola, lampu imitasi itu sendiri sempat menuai polemik sebab keberadaan
lampu tersebut justru mempersempit dan mengganggu ruang gerak para
pejalan kaki (pedestrian).
Saat ini kata Sandi, pemasangan lampu pohon plastik itu sendiei
sudah dihentikan dan di cabut. "Pak Kadis langsung menyetop karena Pak
Kadis melihat di sosial media beliau dan menurut beliau, Pak Yuli
sampaikan (kepada sudin perindustrian dan energy) ini kan trotoarnya
sudah bagus kenapa ditaro lampu hias tersebut," terang Sandi.
Lebih jauh ia mengungkapkan, pemasangan lampu di trotoar Jakarta
merupakan inisiatif daripada suku dinas (Sudin) DKI Jakarta untuk
mempercantik kota. Hal itu kata Sandi, memang sudah menjadi kebiasaan
sudin dalam menyambut hari raya atau hari besar seperti saat ini.
Meski demikian, Sandi mengungkapkan bahwa inisiatif yang
dilakukan jajarannya dalam meberikan yang terbaik bagi ibukota sudah
baik, namun sayangnya mengganggu masyarakat. Untuk itu Ia berharap
kedepan harus difikirkan secara matang sebelum mengambil sebuah
kebijakan.
"Bagus mereka mengambil inisiatif, bagus mereka mengambil take
risks, tapi sayangnya pada hal ini ini menimbulkan tentunya menghalangi
jalan dari pada pengguna trotoar, udah sempit ini ditaro lagi seperti
itu. Walaupun niatnya baik ya tapi kita sampaikan bahwa untuk lain kali
lebih dipikirkan secara matang dan didiskusikan," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar